Sedikitnya teman perjalanan, harga sebuah kemuliaan.

Senin, 06 Januari 2014

#1Hari1Ayat: HARI KE-ENAM



اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus. [QS. Al-Fatihah (1): 6]

Jalanan petang. (Courtesy of Transpiosa '14)

Kami yang dimaksudkan di sini adalah kita yang memohon kepada Alloh Ta'ala. Agar memberikan petunjuk kepada jalan yang benar (dengan bimbinganNya). Tentu yang dimaksud tidak hanya sekedar dengan memberi hidayah saja. Namun sekaligus memberikan pertolongan (taufik) untuk mencapai jalan yang benar itu.


Menurut yang dirawikan oleh Imam Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Abu Syaikh, al-Hakim, Ibnu Mardawaihi dan al-Baihaqi bahwa terdapat sebuah hadis Rosululloh yang diriwayatkan oleh an-Nawwas ibnu Sam'an, pernah Rosululloh Muhammad sallallohu 'alaihi wassallam berkata: 

"bahwasanya Alloh Ta'ala telah membuat satu perumpamaan tentang Shirothol Mustaqim itu ; bahwa di kedua belah jalan itu ada dua buah dinding tinggi. Pada kedua dinding tinggi itu ada beberapa pintu terbuka, dan di atas tiap-tiap pintu itu ada lelansir penutup (gorden). Sedang diujung jalan tengah yang lurus (Shirothol Mustaqim) itu ada seorang berdiri memanggil-manggil :

"Wahai sekalian manusia, masuklah ke dalam Shirat ini semuanya, jangan kamu berpecah belah", dan ada pula seorang penyeru dari atas Shirat.
Maka apabila manusia hendak membuka salah satu dari pintu-pintu itu berkatalah dia : "Celaka ! Jangan engkau buka itu ! Kalau dia engkau buka, niscaya engkau akan terperosok ke dalam."

Maka kata Rasulullah selanjutnya : Jalan Shirat itu ialah Islam, dan kedua dinding sebelah menyebelah itu ialah segala batas-batas yang ditentukan Alloh. Dan banyak pintu­pintu terbuka itu ialah segala yang diharamkan Alloh. Penyeru yang menyeru di ujung jalan itu ialah Kitab Allah, dan penyeru yang menyeru dari atas ialah Wa'izh (Pemberi Nasihat) dari Alloh yang ada dalam tiap-tiap diri Muslim".   
                                              
Berkata Ibnu Katsir dalam tafsirnya bahwa hadits ini hasan lagi shohih. Sebagaimana dinukil dari Tafsir Al-Azhar karangan Buya HAMKA.

Begitu jelas dan gamblang hadis itu menjelaskan. Manusia yang mengikuti petunjuk Alloh Ta'ala sajalah yang akan selamat melewati Shirotol Mustaqim itu. Tiada keraguan atas perintah yang diserukan lewat Al-Qur'an. Serta sunnah-sunnah yang telah diajarkan oleh Rosululloh dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu mudah sebenarnya untuk memahamkan perintah serta contoh-contoh itu. Namun oleh karena kemalasan serta sikap sombong seringkali melenakan. Hingga kita pun terjerembab ke dalam perbuatan yang dimurkai oleh Alloh Ta'ala.

Jika kita sudah tahu. Mengapa tidak berusaha mengerti. Jika sudah mengerti. Mengapa tidak segera mengamalkan. Jika sudah dapat mengamalkan, insyaalloh jalan terang serta damainya hidup akan dapat kita raih. 

Serta berharap di akhirat nanti kita termasuk yang dapat melewati Shirotol Mustaqim itu dengan baik. Semoga Alloh Ta'ala memudahkan.



0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger
By Nuzulul Arifin. Diberdayakan oleh Blogger.

Tukar Link Yuk...

Create your own banner at mybannermaker.com!

Translate