بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. [QS. Al-Fatihah (1): 1]
Alloh adalah Nama Dzat Yang Paling Suci; Dzat yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya; Dzat yang tidak membutuhkan mahlukNya, namun dibutuhkan oleh mahlukNya.
Pemurah (ar-Rahman) adalah salah satu sifat Alloh Ta'ala yang memberi pengertian bahwa Alloh Ta'ala bersifat welas asih, melimpakan karuniaNya kepada semua mahlukNya.
Penyayang (ar-Rahim) adalah salah satu sifat Alloh Ta'ala yang selalu melimpahkan rahmatNya kepada mahlukNya yang senantiasa taat dan bertakwa.
Setiap kita membaca surat Al-Fatihah ataupun surat lain dalam Al-Qur'an, pastilah kita akan membaca dengan bacaan basmalah terlebih dahulu. Kecuali satu surat yang tidak diawali dengan basmalah yaitu pada surat At-Taubah. Mengapa bisa demikian? Berikut penjelasan yang diberikan oleh para ahli tafsir.
Mereka mengikuti Amirul Mukminin Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu.
Al-Tirmidzi mengeluarkan satu riwayat dalam sunannya dengan sanad yang
sampai kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu
'Anhuma, yang mempertanyakan kepada Utsman bin Affan tentang latar
belakang keputusannyamenggandengkan Al-Anfal (padahal ia termasuk jenis
al-Matsani, -ayatnya kurang dari seratus-) dan mempelakukan Bara'ah (padahal ia
bagian dari Mi-uun, -jumlah ayatnya seratus lebih-) tanpa memberikan pembatas
"Bismillahirrahmanirrahim" pada keduanya, dan meletakkannya pada
Sab'un Thiwal (tujuh surat yang paling panjang). "Apa yang sebab kalian
melakukan itu?" tanyanya.
Lalu Utsman menjawab, "Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada
suatu masa turun kepada beliau beberapa surat yang ayatnya banyak, maka apabila
turun sesuatu kepada beliau maka beliau memanggil sebagian orang yang bertugas
menuliskan wahyu, lalu beliau bersabda: "Letakkan ayat-ayat itu dalam
surat yang disebutkan di dalamnya begini dan begitu." Apabila turun satu
ayat kepada beliau maka bersabda, "Letakkan ayat ini di dalam surat yang
di dalamnya disebutkan begini dan begitu." Dan adalah Al-Anfal termasuk
bagian surat yang pertama-tama diturunkan di Madinah. Sedangkan Bara'ah
termasuk Al-Qur'an yang terakhir turun (di sana). Isinya (Bara'ah) mirip dengan
isi Al-Anfal, maka aku mengira bahwa Bara'ah bagian dari Anfal. Kemudian
Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam wafat dan belum sempat menjelaskan hal itu
kepada kami. Oleh karena itu aku menggandengkan antara keduanya dan tidak
menuliskan di antara keduanya Bismillahirrahmanirrahim.
Lalu aku meletakkannya dalam bagian Sab' Thiwal." (Dinukil dari Fatawa Lajnah Daimah: 4/225)
Selain dibaca pada setiap awal surat di dalam Al-Qur'an, bacaan basmalah tersebut kita sebut setiap memulai mengerjakan perbuatan aktivitas yang baik. Misalkan saat akan memulai makan, minum, menyembelih binatang yang akan dimakan, memulai suatu pekerjaan, dan lainnya.
Hal ini sekaligus mengingatkan kepada kita. Bahwa hanya dengan pertolongan Alloh saja semua kebaikan itu akan mengalir. Hanya kepada Alloh Ta'ala saja kita mohon bimbingan. Agar pekerjaan kita menghasilka sesuatu yang baik. Tentu saja dengan harapan juga agar diberkahi oleh Alloh Ta'ala.
Maka sepatutnyalah setiap saat, setiap waktu, kita kerjakan hal yang kelihatannya sepele ini. Sebab manusia sesungguhnya dalam keadaan lemah iman. Kecuali tanpa pertolongan Alloh Ta'ala.
Hal ini sekaligus mengingatkan kepada kita. Bahwa hanya dengan pertolongan Alloh saja semua kebaikan itu akan mengalir. Hanya kepada Alloh Ta'ala saja kita mohon bimbingan. Agar pekerjaan kita menghasilka sesuatu yang baik. Tentu saja dengan harapan juga agar diberkahi oleh Alloh Ta'ala.
Maka sepatutnyalah setiap saat, setiap waktu, kita kerjakan hal yang kelihatannya sepele ini. Sebab manusia sesungguhnya dalam keadaan lemah iman. Kecuali tanpa pertolongan Alloh Ta'ala.
Ya, hanya pertolongan Allah lah, yang membuat kita bisa beraktifitas..
BalasHapusSalam.. :)
Wa'alaikumussalam.
HapusMatur nuwun mas Rosyid.
Salam juga untuk keluarga di Probolinggo.
Jazaakumulloh khoiron.
Bismillah...
BalasHapusdapat masukan ilmu membaca ini Ustadz..
semoga makin banyak blog Islami yang melahirkan tulisan berkualitas
Alhamdulillah
Afwan, saya malah harus belajar ke njenengan untuk menghasilkan tulisan berkualitas. Membaca karya njenengan hati menjadi adem. Jadi semakin semangat saya untuk menulis.
HapusPerjalanan waktu untuk belajar tak sebanding dengan waktu yang kita sia-siakan.
Semoga Alloh Ta'ala selalu limpahkan kesehatan dan kebaikan untuk kita semua.
Setelah One Day One Juz, muncul #1hari1ayat. Alhamdulillah
BalasHapusberangkat dari yang paling sederhana mas arif.
Hapussesuatu yang besar pasti berangkat dari yang kecil.
matur nuwun...