Kita tak pernah tahu. Dari titik mana engkau datang menghampiriku. Membawa segenggam asa yang hilang bertahun. Memburaikan kesombongan yang tangguh berdinding keangkuhan. Mungkin juga waktu telah menunggu dalam kesiaan. Tak menjumpaimu sekalipun dalam keadaan. Wajahmu begitu absurd. Sehingga hari pun sulit mengenali.
Tingkah anak-anak kita lah yang menjadi penghibur. Diantara sore yang penat. Berkejaran dengan malam yang sudah tak janjkan apa-apa. Selain itu bayanganmu masih damai di sisiku. Baiknyalah kita sudah mengikrarkan kesetiaan hati. Untuk tak saling melukai. Sebab engkau jualah lentera yang dulu lama ku cari.
Tawa anak-anak kita lah yang menjadikanku bertahan. Dihantam badai kehidupan. Masih saja enggan menjauh dari jiwaku yang kering. Masih saja berjalan menyusuri hari. Menunggu keheningan beranjak pergi. Di perbatasan hati yang panjang membentang.
Bahwa kau masih begitu aku kagumi...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusLha, namanya juga lagi trial. Nih masih lihat bebek di belakang. Saya pak'e mas. Hi...7x
BalasHapusmana postingannya ,,,, hehe
BalasHapusKangmas Hejis
insyaalloh di tahun 2014 ini sudah mulai rutin.
Hapusmatur nuwun sekali lagi disupport.